Skip to main content

Henny Fauziyah Salman

Alam telah memberikan kita yang terbaik

Ide awal Lamus Tirta Botanica lahir dari masalah kulit wajah sensitif dan bekas ruam dermatitis pada kulit tubuh yang dialami Henny. Ia sudah mencoba berbagai produk namun belum menemukan skincare dan bodycare yang cocok. Sampai suatu ketika saat berada di pedalaman Kalimantan, Henny bertemu dengan ibu tua Dayak yang kulitnya masih nampak halus dan mulus diusianya. Ibu tua itu kemudian memberikan kasai bisa (masker tradisional untuk wajah) dari campuran beras dan tumbuh-tumbuhan dan lotion pelembab dari lemak tengkawang untuk kulit tubuh. Setelah memakai masker dan pelembab secara teratur, Henny sangat takjub dengan hasilnya dimana kulit wajahnya semakin nampak cerah terawat dan bekas luka dermatitisnya pada kulit tubuhnya semakin memudar. Henny kemudian semakin penasaran dan tertarik untuk menggali lebih dalam kandungan rahasia yang dia dapat.

Henny mempelajari bagaimana alam telah memberikan yang terbaik. Tanpa campuran bahan sintetis dan kimia, ekstrak tumbuh-tumbuhan dan minyak biji-bijian yang diolah secara alami. Sejak awal Januari 2018, Henny banyak berdiskusi dengan peneliti dan ahli di bidang kosmetik. Henny bahkan mengikuti berbagai kursus baik melalui online maupun kelas-kelas private untuk belajar tentang formulasi skincare natural organik yang aman untuk kulit.

Setelah melakukan banyak uji coba formula skincare, pada akhir 2019 Henny memutuskan untuk mendirikan PT Lamus Tirta Botanica. Setelah menggodok formulasi selama bertahun-tahun, Henny mengajak 2 orang sahabatnya Denis dan dr Nita untuk membantunya menyiapkan produk Lamus Tirta Botanica hingga siap diluncurkan pada akhir 2021.

Sebagai seorang entrepreneur muda yang penuh dengan ide kreatif dan passion, hampir setiap tahunnya Henny melahirkan usaha-usaha baru, mulai dari bidang ekonomi kreatif hingga ke komoditi ekspor. Melahirkan produk perawatan kecantikan kulit yang ideal tidaklah semudah yang ia bayangkan. Uji coba bertahun-tahun, bongkar pasang formulasi, memilih bahan baku, mencari rekanan pabrik yang terpercaya, memilih kemasan yang tepat dan ramah lingkungan, hingga uji coba pasar ia lakukan untuk mendapatkan kualitas produk natural premium yang efektif di semua jenis kulit, bahkan untuk kulit sensitif sekalipun. tentunya dengan harga yang cukup terjangkau. Dari sisi bisnis, Henny ingin Lamus Tirta Botanica dapat menjadi membantu membebaskan permasalahan financial para mitra distributor dan resellernya di seluruh Indonesia dan dunia.

Henny tidak melupakan akar budayanya. Tato Bunga Tengkawang yang terdapat pada logo Lamus Tirta Botanica, merupakan tato sebagai simbol kedewasaan dan pencapaian kehidupannya. Sebagai seorang muslimah, Henny tidak diperbolehkan memiliki tato permanen di kulitnya, namun sebagai seorang putri Dayak, tato adalah jati diri dan simbol segala hal. Henny menorehkan tatonya pada kemasan Lamus Tirta Botanica dan menjadi nya untuk Kalimantan dan dunia.