Kenapa Susah Tidur? 10 Fakta Tentang Insomnia

Artikel Serupa

Aditarifa Rizki Pratigina
Aditarifa Rizki Pratigina adalah ibu dua anak, author, content writer dan aktif di beberapa komunitas pengasuhan dan pendidikan. Dua buku solonya yang telah terbit yaitu novel Lingua Amoris (Maret 2020) dan Kiat Mengoptimalkan Potensi Anak ADHD (Juli 2021).

Bagi mereka yang mengalami susah tidur atau insomnia, penyakit ini terasa sangat mengganggu. Berikut alasan kenapa susah tidur ?

Mungkin Anda pernah pula mengalaminya dan bertanya-tanya, kenapa susah tidur dapat mempengaruhi mood dan kesehatan. Faktanya, susah tidur atau insomnia dapat bersifat sementara maupun jangka panjang. Nah, agar lebih jelas berikut adalah fakta tentang insomnia yang perlu Anda ketahui. 

Apa Itu Insomnia?

Susah tidur atau insomnia adalah kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau kesulitan tidur. Gangguan tidur ini membuat penderitanya tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk beristirahat. Hal ini biasanya akan mengganggu aktivitas seseorang keesokan harinya. 

kenapa susah tidur

Anda dikatakan mengalami insomnia jika mengalami kesulitan tidur selama paling tidak dua minggu.  Hal yang paling umum dialami adalah sangat sulit mengantuk, sering terbangun pada dini hari, serta sulit tidur pada siang hari padahal tubuh sangat lelah.

Stres, masalah mental, perubahan waktu aktivitas yang ekstrim serta trauma ditengarai merupakan penyebab utama insomnia.

Fakta Tentang Insomnia Yang Harus Anda Ketahui

Dalam jangka panjang, insomnia dapat menyebabkan berbagai komplikasi kronis. Mulai dari masalah kesehatan, depresi hingga menurunnya performa kerja. Berikut ini adalah 10 fakta tentang insomnia yang perlu Anda pahami. 

Insomnia Dapat Dipengaruhi Oleh Faktor Lingkungan

Berdasarkan penelitian yang dilansir dari Everyday Health, orang-orang yang tinggal di lingkungan banyak lampu, baik lampu jalanan ataupun lampu neon tetangga akan lebih mungkin mengalami gangguan tidur.

Pilihan Redaksi

    Menurut George Brainard, profesor neurologi dan ilmu saraf di Universitas Thomas  Jefferson, AS, polusi cahaya pada malam hari sangat berpengaruh pada kondisi biologis tubuh. Termasuk mempengaruhi jam tidur seseorang. 

    Orang yang sering terpapar sinar, akan memiliki kualitas tidur yang kurang dibanding dengan yang tidak. Karena paparan cahaya akan menghalangi tubuh menghasilkan hormon pemicu tidur atau melatonin sehingga Anda akan kesulitan untuk tidur. Di perkotaan, lebih banyak lampu yang akan membuat anda terpapar cahaya dibandingkan di desa. Tidak hanya cahaya lampu, cahaya handphone juga dapat mempengaruhi kualitas tidur.

    Selain itu, kesibukan, lingkungan yang ramai dan tekanan kerja juga memaksa sebagian orang terjaga hingga larut malam. Mereka yang tinggal di perkotaan cenderung memiliki waktu tidur yang lebih singkat karena hal ini. 

    Cobalah untuk mengganti lampu tidur dengan yang bercahaya redup atau gunakan masker mata agar Anda lebih mudah tidur. Hindari kafein dan matikan ponsel Anda pada jam tidur agar Anda lebih cepat lelap.

    Insomnia Kronis Dapat Berhubungan Dengan Masalah Kejiwaan

    Insomnia tidak hanya ditandai dengan sulitnya untuk memulai tidur, tetapi juga dengan seringnya terbangun di tengah malam dan sulit untuk tidur kembali. Anda juga bisa terbangun sangat awal dan sulit untuk tidur kembali.

    Ternyata, orang dengan gangguan kejiwaan seringkali mengeluh mengalami gejala insomnia sedang hingga kronis. Masalah kejiwaan yang dapat menimbulkan gejala insomnia di antaranya:

    • Gangguan kecemasan. Orang yang memiliki gangguan kecemasan berlebih cenderung kesulitan mengelola pikirannya.   Hal ini dikarenakan rasa was-was, takut, dan khawatir akan menyita pikiran. Hal ini membuat penderitanya susah tidur walaupun tubuhnya sudah merasa lelah.
    • Depresi. Gejala insomnia pada orang yang mengalami depresi akan berdampak pada kualitas tidur dan mendorong penderita depresi untuk bunuh diri. Penderita depresi merasakan semua emosi negatif seperti marah, merasa tidak berdaya dan tidak berharga dan sedih. Hal itulah yang akan membuatnya merasa sulit tidur.
    • Bipolar. Gangguan bipolar adalah perubahan mood yang ekstrim, dari rasa tertekan (depresi) hingga tidak terkendali (mania). Menurut hasil studi, orang dengan gangguan bipolar mengaku mengalami gejala insomnia
    • Serangan Panik. Biasanya orang dengan serangan panik nokturnal (serangan panik saat tidur) merasakan jantung yang berdebar, gemetar, pusing, keringat berlebihan dan sesak akan mengalami gejala insomnia karena mereka berusaha untuk menghindari tidur.

    Faktor Keturunan? Bisa Jadi

    Para peneliti menemukan bahwa terdapat 202 jenis lokus gen (posisi gen dalam kromosom) dan 956 jenis gen yang selalu ditemukan pada penderita insomnia. Jika letak posisi tersebut salah, maka akan mengakibatkan kelainan. Salah satunya adalah insomnia. Itulah mengapa insomnia dapat dikatakan sebagai salah satu penyakit keturunan. 

    Jika salah satu anggota di keluarga Anda mengalami insomnia, akan meningkatkan resiko Anda mengalami insomnia sebanyak 30 persen.

    Insomnia Dapat Menurunkan Imunitas Tubuh

    Pada saat tidur, tubuh akan menghasilkan protein sitokin. Protein ini berperan untuk membantu tubuh agar terhindar dari stress, melawan peradangan, maupun infeksi.  Susah tidur akan menghalangi tubuh menghasilkan protein ini, sehingga mengakibatkan antibodi atau imun tubuh menurun.

    Lebih Banyak Diderita Wanita Daripada Pria

    Wanita lebih rentan mengalami insomnia mungkin karena beberapa faktor. Misalnya kehamilan, perubahan hormon, stress atau depresi, dan yang terakhir menopause. Hal-hal tersebut dapat memicu kecemasan berlebih dan berbagai emosi negatif. 

    Pilihan Redaksi

    Berdasarkan survei yang dilakukan oleh National Sleep Foundation pada tahun 2015 dan dikutip oleh hellosehat.com.  57% wanita dan 51% pria mengalami gejala insomnia setidaknya beberapa malam dalam satu minggu.

    Bukan Hanya Diderita Oleh Manusia

    Nah, Anda harus mengetahui fakta mengejutkan ini. Ternyata hewan juga dapat mengalami insomnia. Misalnya anjing dan serangga. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Washington University School of Medicine, St Louis membuktikan hal ini. 

    Menurut para peneliti, anjing yang terpapar  emosi negatif dari pemiliknya akan mengalami kesulitan tidur dua kali lipat dibanding anjing yang mendapatkan emosi positif. Mereka juga menemukan bahwa lalat pun bisa mengalami insomnia. 

     Penelitian tersebut menemukan bahwa serangga ternyata mirip dengan manusia yang dapat mengalami insomnia dalam beberapa cara. Lalat insomnia akan mengalami kehilangan keseimbangan, lambat dalam belajar dan berat badan yang bertambah. Hal ini mirip dengan yang dialami oleh manusia.

    Insomnia Dapat Memicu Terjadinya Stroke

    Orang dengan insomnia cenderung mengalami gangguan kesehatan. Seperti diabetes, darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Ketiga hal tersebut adalah faktor penyebab stroke.  Peneliti tidak menjelaskan hubungan sebab-akibat insomnia dan stroke, tetapi hasil dari studi tercatat bahwa orang pada usia 18-34 tahun yang insomnia memiliki delapan kali lebih tinggi resiko terkena stroke dibandingkan orang dengan kualitas tidur yang baik.

    Dapat Memicu Social Jetlag dan Hyperarousal

    Social jetlag biasanya diawali dengan pada saat ada perubahan waktu tidur saat weekdays dan weekend. Biasanya ditandai dengan Anda akan merasa sangat lelah dan tidak bersemangat pada hari kerja. Padahal Anda sudah beristirahat dengan cukup selama hari libur. Social jetlag dialami oleh mereka yang susah tidur karena kesibukan kerja. 

    Sementara Hyperarousal adalah salah satu dampak yang dialami orang dengan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Orang dengan PTSD akan terjaga dikarenakan mereka memikirkan atau mengingat trauma yang pernah dialami sehingga akan membuat susah tidur. 

    Dapat Memicu Kecanduan Alkohol

    Mengkonsumsi alkohol akan membuat Anda cepat mengantuk dan lebih mudah tidur. Hal ini dikarenakan sifat alkohol yang sedatif dan menenangkan. Namun sebenarnya alkohol hanya menimbulkan kantuk tanpa memberikan tidur yang berkualitas.

    Orang yang menggunakan alkohol tidak akan mendapat fase REM (Rapid Eye Movement) yang cukup. REM adalah fase tidur dangkal yang ditandai dengan mata yang bergerak acak.

    Tidur tanpa fase REM yang cukup akan membuat Anda merasa mengantuk pada siang hari, tidak berkonsentrasi, serta menurunkan kualitas tidur itu sendiri. 

    Insomnia Dapat Disembuhkan

    Insomnia dapat disembuhkan dengan banyak cara. Bisa dimulai dengan hal-hal kecil sampai dengan menggunakan bantuan ahli. Sebelumnya Anda harus mengenali terlebih dahulu apa penyebab insomnia yang Anda alami. Dengan mengidentifikasi penyebab insomnia, maka akan lebih mudah menemukan cara penyembuhan insomnia tersebut. 

    Anda dapat memulai dengan cara sederhana seperti membuat nyaman kamar tidur Anda, mengatur waktu tidur yang teratur, menghindari penggunaan gadget saat akan tidur, mematikan atau meredupkan lampu kamar, memasang aroma relaksasi, dan lain sebagainya.

    Jika insomnia yang Anda alami sudah kronis, mungkin Anda membutuhkan bantuan ahli untuk menyembuhkannya. Dengan demikian Anda dapat menjalani CBT atau terapi kognitif, teknik relaksasi dan pembatasan tidur. 

    Dokter atau psikiater mungkin akan meresepkan obat jika ada indikasi gangguan mental atau indikasi medis lainnya. Minumlah obat tersebut secara rutin sesuai resep, jangan menambah dosisnya dengan harapan Anda akan lebih mudah terlelap.

    Dengan mengenal 10 fakta insomnia di atas Anda dapat lebih memahami kenapa susah tidur bisa Anda alami. Jika insomnia sudah menghampiri Anda, segeralah mengambil tindakan untuk menyembuhkannya. Sebelum semakin berat dan mengganggu kesehatan tubuh Anda.

    Pilihan Redaksi

    - Advertisement -spot_img

    89 COMMENTS

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Yang Sedang Trending

    Rekomendasi Produkspot_img

    Artikel Terkait Lainya

    - Advertisement -spot_img