Apa Itu Hormon Kortisol? 7 Mitos Dan Fakta Yang Perlu Anda Ketahui

Artikel Serupa

Aditarifa Rizki Pratigina
Aditarifa Rizki Pratigina adalah ibu dua anak, author, content writer dan aktif di beberapa komunitas pengasuhan dan pendidikan. Dua buku solonya yang telah terbit yaitu novel Lingua Amoris (Maret 2020) dan Kiat Mengoptimalkan Potensi Anak ADHD (Juli 2021).

Pernahkah Anda mendengar tentang hormon kortisol? Pada artikel berikut ini Anda akan mengetahui lebih banyak tentang apa itu hormon kortisol.

Tidak banyak orang yang mengenal apa itu hormon kortisol. Kortisol memang tidak sepopuler hormon lainnya, misalnya adrenalin, estrogen atau testosteron. Padahal fungsi hormon kortisol sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh.

Apa Itu Hormon Kortisol?

Kortisol sering dikenal juga sebagai hormon stress. Sesuai dengan sebutannya, tugas utama kortisol adalah mengendalikan tingkat stress Anda. Hormon ini akan diproduksi lebih banyak saat tubuh mengalami stress atau tekanan. Baik secara fisik maupun emosional.

apa itu hormon kortisol

Hormon ini juga sangat penting dalam mengendalikan metabolisme, membentuk dan mempertahankan ingatan, serta melawan peradangan dan infeksi di dalam tubuh.

Kortisol diproduksi oleh tiga organ, yaitu hipotalamus di otak, kelenjar pituitari dan kelenjar hormonal. Ketiga organ ini bekerja sama untuk mempertahankan kadar kortisol di dalam tubuh agar berada dalam batas normal.

Peranan hormon kortisol sangat penting bagi tubuh. Untuk itu kadarnya harus bisa dikendalikan. Hal-hal seperti tekanan pekerjaan serta aktivitas fisik dapat mempengaruhi kadar hormon kortisol dalam tubuh.

Pilihan Redaksi

    Misalnya saat Anda berolahraga. Kortisol akan melepaskan gula darah dan lemak agar bisa digunakan sebagai sumber energi. Dengan begitu, tubuh akan beradaptasi terhadap kebutuhan energi yang meningkat. Anda pun dapat berolahraga dengan lancar.

    Fakta Seputar Hormon Kortisol

    Hormon kortisol bekerja bersama-sama dengan hormon adrenalin dalam mengendalikan tingkat stress dan menjaga keseimbangan tubuh. Nah, agar Anda dapat lebih mengenal apa itu hormon kortisol, di bawah ini adalah tujuh fakta seputar hormon kortisol.

    1. Penyedia Energi Dan Pengendali Stress

    Ini adalah fakta pertama. Tugas utama hormon kortisol adalah menyediakan energi yang cukup bagi tubuh serta mengendalikan stress. Baik stress karena cedera, kelelahan fisik, infeksi maupun karena aktivitas berat. Saat Anda berada pada kondisi stress, lelah atau tertekan, tubuh akan memproduksi kortisol agar Anda lebih tenang dan terkendali.

    Hormon kortisol juga sangat berperan dalam metabolisme tubuh. Tugasnya antara lain mengatur penggunaan gula dan lemak untuk menghasilkan energi. Kortisol juga berperan dalam pelepasan insulin untuk menjaga kadar gula darah serta membantu menjaga tekanan darah pada batas normal.

    2. Hormon Kortisol Dapat Meningkatkan Berat Badan

    Benar, ini adalah fakta yang tidak bisa dibantah. Nyatanya, kortisol turut berperan dalam peningkatan berat badan dan mempengaruhi tubuh dalam menyimpan lemak. Namun kondisi ini hanya terjadi jika produksi hormon kortisol mengalami gangguan. Jika tubuh memproduksi terlalu banyak kortisol, maka penyimpanan lemak akan terganggu.

    Tubuh akan memilih bagian tengah yaitu perut, pinggang serta area di antara wajah dan bahu. Hal ini akan menyebabkan tubuh terlihat ramping pada bagian tungkai namun gemuk di bagian perut dan pinggang. Wajah juga akan terlihat lebih bulat dan berisi (moon face). Penyimpanan lemak berlebih di perut dan pinggang akan membahayakan organ-organ tubuh seperti jantung dan hati. Tubuh juga akan lebih berisiko mengalami stroke.

    3. Kadar Paling Tinggi Di Pagi Hari

    Faktanya, hormon ini paling banyak diproduksi pada pagi hari. Kadar kortisol di dalam darah mencapai puncak pada pukul delapan pagi dan secara bertahap akan terus menurun hingga saat menjelang tidur.

    Namun bagi mereka yang bekerja pada malam hari, kondisi yang terjadi justru sebaliknya. Kadar hormon kortisol akan mencapai puncaknya pada malam hari, saat tubuh akan aktif bekerja.

    4. Kerjanya Saling Dukung Dengan Hormon Adrenalin

    Kortisol dan adrenalin bekerja sama dalam mengendalikan stress dan depresi yang dialami tubuh. Saat pemicu stress dikenali oleh tubuh Anda, maka otak akan menyalakan ‘alarm’ untuk melindungi tubuh.

    Kelenjar adrenal akan memproduksi hormon adrenalin untuk meningkatkan detak jantung. Saat itulah kita merasakan sensasi terkejut, bingung, tertekan dan membentengi diri dari ‘ancaman’ yang datang.

    Sementara itu, secara bersamaan hormon kortisol juga diproduksi oleh hipotalamus, kelenjar hormon dan kelenjar pituitari. Kortisol akan meningkatkan gula dalam darah dan meningkatkan kinerja otak. Perlahan tubuh akan menjadi lebih tenang dan otak dapat berpikir lebih logis.

    5. Jika Kadarnya Terlalu Tinggi, Dapat Membahayakan Tubuh

    Walaupun sangat penting bagi tubuh, namun faktanya kadar kortisol yang terlalu tinggi justru dapat membahayakan tubuh. Kortisol yang terlalu tinggi akan menyebabkan tekanan darah yang terlalu tinggi pula, kadar glukosa meningkat, serta masalah pada kesuburan dan libido.

    Kondisi dimana kortisol meningkat tidak terkendali disebut dengan nama sindrom cushing atau hiperkortisolisme. Gejalanya adalah:

    • Mengalami timbunan lemak pada bagian tengah tubuh, terutama di daerah perut, pinggang dan punggung atas hingga bahu.
    • Timbul bercak kemerahan dan pembengkakan pada pipi serta jerawat.
    • Timbul stretch mark kemerahan atau ungu pada perut, ketiak, payudara dan paha. Kulit pun akan semakin tipis dan mudah mengalami memar.
    • Pada beberapa wanita, sindrom cushing juga dapat membuat rambut tubuh tumbuh lebih lebat dan tebal.

    Sindrom cushing dapat diobati dengan menerapkan pola makan sehat, menghindari stress, serta melakukan latihan ringan untuk meningkatkan kekuatan tulang dan otot. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter jika gejala-gejala di atas terasa mengganggu. Pengobatan yang dilakukan biasanya terapi hormon dan terapi untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri. Seperti pijat dan hidroterapi.

    6. Penting Bagi Penderita Diabetes, Ibu Hamil Dan Menyusui

    Mengingat perannya dalam mengatur metabolisme, tekanan darah dan kadar gula, hormon ini sangat penting bagi para diabetesi. Selain itu, kortisol juga sangat penting bagi ibu hamil dan menyusui.

    Wanita yang baru melahirkan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami stress. Perpaduan antara kelelahan mengasuh bayi, tekanan dari lingkungan sekitar, serta istirahat yang kurang dapat memicu stress.  

    Kortisol membantu menjaga kesehatan dan perkembangan janin di dalam kandungan. Kortisol juga membantu mengendalikan tingkat stress ibu hingga dapat memperlancar ASI.

    7. Dapat Dikendalikan Dengan Gaya Hidup Sehat

    Seperti yang dijelaskan di atas, hormon kortisol yang terlalu rendah dapat menyebabkan tubuh  tidak seimbang dan rentan mengalami depresi. Sementara kortisol yang terlalu tinggi dapat menyebabkan sindrom cushion. Maka, penting sekali mengendalikan produksi hormon ini.

    Caranya adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat. Mengatur pola makan, berolahraga secara teratur dan terkendali, serta menjaga aktivitas yang seimbang adalah beberapa caranya.

    Selain itu Anda juga dapat memelihara hewan peliharaan dan memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup. Tujuannya agar tubuh lebih rileks dan tidak mudah mengalami stress.

    Dari pemaparan diatas Anda kini lebih mengenal apa itu hormon kortisol, perannya bagi tubuh serta cara untuk mengendalikan produksinya. Ingatlah untuk selalu menjaga pola hidup dan pola makan sehat yang seimbang. Berikan istirahat yang cukup pada tubuh dan atur rutinitas Anda secara teratur. Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi Anda.

    Pilihan Redaksi

    - Advertisement -spot_img

    37 COMMENTS

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Yang Sedang Trending

    Rekomendasi Produkspot_img

    Artikel Terkait Lainya

    - Advertisement -spot_img